Gubsu Edy Dukung Penuh Food Estate di Pakpak Bharat

Bupati Pakpak Bharat

topmetro.news – Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor melaporkan hasil kunjungannya ke Chicago, Amerika Serikat (USA) beberapa waktu lalu kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Kunjungan ke Negeri Paman Sam itu terkait kerjasama pengembangan sumber daya manusia, agrikultur, dan teknologi. Terkhusus soal kawasan food estate di Sumut.

Menurut Franc, pihaknya siap untuk mewujudkan kawasan food estate seperti yang telah berjalan di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).

“Kami (Pemkab Pakpak Bharat) sudah merencanakan food estate ini. Jadi kami membicarakan persiapan untuk kegiatan tersebut usai pulang studi banding dari Amerika kepada Bapak Gubernur,” ujarnya usai bertemu Gubernur Edy di Rumah Dinas Gubsu Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (25/10/2021).

Franc mengungkapkan, dari studi banding itu, banyak nanti yang akan pihaknya terapkan. Mulai dari rekayasa pembibitan hingga tingkat produktifitasnya.

“Tapi yang paling penting untuk Sumatera Utara itu adalah sumber daya manusia-manusianya yang kita persiapkan. Rencananya kita mulai di 2022. Dan kemungkinan kan, Bapak Presiden di 2021 datang ke Humbahas. Dan selanjutnya ke Pakpak Bharat di 2022. Setelah kita sampaikan tadi ke Pak Gubernur, Beliau sangat menyambut positif dan antusias untuk datang ke sana,” katanya.

Lahan Food Estate

Sementara Kadis Kehutanan Sumut Herianto yang mendampingi Edy dalam pertemuan itu mengaku, bahwa Gubsu menyambut baik rencana tersebut. Serta mendukung penuh agar food estate di Kabupaten Pakpak Bharat cepat terealisasi.

Ia menyebutkan, food estate di Pakpak Bharat sudah tersedia seluas 1.333 hektar. Berdasarkan diskusi mereka, Bupati Franc Tumanggor ingin lokasi food estate yang telah dicadangkan itu akan dilakukan penanaman untuk tanaman kopi.

“Karena ketinggiannya itu di atas 800 atau di atas 1.000. Dan jadi berdasarkan arahan dari Pak Gubernur, hasil kunjungan dari Amerika itu jadi oleh-oleh bagi Sumut untuk pengembangan food estate di Pakpak Bharat maupun di Humbahas,” katanya.

Selain kopi, berdasarkan arahan Gubsu Edy, food estate di Pakpak Bharat juga dapat untuk tanaman jagung. Sehingga menurutnya, lokasi food estate tersebut akan bertambah lagi dengan pencadangan oleh kabupaten itu sendiri.

“Tadi saya dengar ada 144 hektar yang dicadangkan oleh mereka. Saya juga mendapat informasi food estate yang akan diterapkan di Pakpak Bharat itu sejalan dengan yang di Humbahas. Artinya bawang juga menjadi komoditas pilihan selain komoditas-komoditas yang lain. Karena penetapan food estate itu diupayakan satu jalan. Memang penunjukan food estate di Sumut itu sambung menyambung. Mulai dari Humbahas, Pakpak Bharat, Tapanuli Utara dan juga Tapanuli Tengah,” papar Herianto.

Ada pun dalam pemenuhan food estate, pengusulan lahan 1.333 hektar itu merupakan usulan Pemprov Sumut ke pusat, berdasarkan permintaan atau kebutuhan dari kabupaten.

“Dan akhirnya keluarlah izin itu. Itukan sudah di tapal batas ya. Tinggal pemkab-lah (menyusun program) lahan itu mau jenis kondisinya apa. Peruntukan tanamannya apa,” pungkasnya.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment